Jumat, 11 Januari 2019

LAWU

GUNUNG LAWU


     Gunung Lawu memiliki ketinggian 3265 MDPL terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jwa Timur.Gunung Lawu terletak di antara 3 kabupaten,yaitu Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah),Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur).Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" (terakhir meletus pada tanggal 28 November 1885) dan telah lama tidak aktif.Gunung Lwu memiliki 3 puncak,yaitu Puncak Hargo Dalem,Puncak Hargo Dumiling,dan Puncak Hargo Dumilah.Yang tertinggi adalah Puncak Hargo Dumilah.

Misteri Gunung Lawu

     Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari 3 puncaknya.Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Brhawijaya Pamungkas,Hargo Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon,dan Hargo Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering digunakan sebagai ajang menjadi kemampuan dan meditasi.Konon Gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegara.Tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yaitu Sendang Inten,Sendang Drajat,Sendang Panguripan,Sumur Jalatunda,Kawah Candradimuka,Repat Kepanasan/Cakrasurya,Pringgodani,dan tempat-tempat lain.

Jalur Pendakian Gunung Lawu

1. Jalur Cemoro Kandang
       Jalur Cemoro Kandang merupakan jalur pendakian di Gunung Lawu yang dikenal sebagai jarak tempuh paling panjang,track yang dilewati yaitu mulai dari tanjakan,jalan datar dan jalan menurun.Namun,jalur ini menyuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan.Selain batu alam yang tersusun rapi,medan di sisni didominasi oleh tanah padat.Sedangkan vegetasi di jalur Cemoro Kandang didominasi oleh hutan rimbun.Sepanjang perjalanan,kamu akan melewati 5 pos pendakian dan 1 titik sumber air yang terletak diantara pos 3 dan pos 4.Pintu masuk jalur ini berada di Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah.Di sana sudah disediakan prasarana untuk menopang kebutuhanmu,mulai dari kamar mandi,mushola,tempat menginap,dan beberapa warung yang menjual berbagai macam makanan dan minuman.
2. Jalur Cemoro Sewu 
    Lokasi pintu masuk jalur Cemoro Sewu berada tidak jauh dari basecamp Cemoro Kandang,keduanya hanya berjarak 200 meter.Lokasinya berada di Kabupaten Magetan,Jawa Timur.Basecamp Cemoro Sewu sudah didukung dengan sarana kamar mandi dan mushola.Pendakian Cemoro Sewu akan melewati 5 pos pendakian dan tersedia 2 titik sumber air,satu sumber air berada diantara basecamp dan pos 1,sedangkan sumber air lainnya berada di antara pos 4 dan pos 5.Jalanan disini relatif sudah tertata rapi dan vegetasi didominasi oleh hutan rimbun yang rapat.
3. Jalur Candi Cetho
      Meskipun jalur ini merupakan jalur baru namun jalur ini menjadi jalur favorit para pendaki,karena jalur ini menyuguhkan pemandangan yang sangat asri dan menakjubkan di sepanjang perjalanan.Pintu masuknya berada di kompleks Candi Cetho yang berada di Dusun Cetho,Desa Gumeng,Kecamatan Jenawi,Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah.Pendakian Gunung Lawu dengan jalur Candi Cetho kamu akan melewati 5 pos pendakian dan 1 titik sumber air yang berada di pos 3.
4. Jalur Jogorogo
        Gerbang masuk jalur Jogorogo berada di Desa Giri,Kabupaten Ngawi,Jawa Timur.Jalur Jogorogo sangat jarang digunakan oleh para pendaki,bahkan banyak pendaki senior yang melarang pendaki lain untuk melewati jalur ini.Karena tracknya cukup berbahaya,yaitu berupa alam yang buas dan mitos yang mengerikan sudah siap menunggu mu di sepanjang perjalanan.Selain itu,jalur ini dikategorikan jalur ilegal.


     Pada bulan Juni 2018,tepatnya setelah Idul Fitri,saya melakukan pendakian ke 4 saya.Saya mendaki dengan 3 teman saya,1 orang dari klaten dan 2 orang dari Karanganyar.Kami memutuskan mendaki melalui jalur Candi Cetho,karena menurut pendaki lain jalur Cetho adalah jalur yang memiliki pemandangan paling indah dibandingkan jalur lain,meskipun jalurnya cukup jauh dan memakan banyak waktu karena jalur ini mempunyai cukup banyak jalur landai.
      Saya dan teman saya yang dari Klaten pun berangkat dari rumah saya sekitar pukul 08.00 WIB.Kemudian saya bertemu teman saya yang dari Karanganyar di Taman Pancasila Karanganyar.Setelah itu,kami pun melanjutkan perjalanan menuju basecamp Candi Cetho.Kami tiba di basecamp sekitar pukul 11.00 WIB.Kami pun melakukan registrasi dan packing ulang barang-barang yang kami bawa.Pendakian kali ini cukup menguntungkan bagi saya,karena saya tidak membawa beban apapun.Carrier saya dibawa oleh teman saya yang dari Karanganyar hahaha saya pun semakin semangat melakukan pendakian.Seperti itulah enaknya wanita ketika di gunung,menjadi istimewa :).Setelah selesai packing kami pun melakukan pendakian sekitar pukul 11.30 WIB.Langkah kaki kami setapak demi setapak mulai menyusuri jalur Cetho.

Basecamp-Pos 1
     Setelah melewati pintu masuk,kami pun menyusuri kompleks candi dengan pemandangan yang sangat mengagumkan,sebuah kemegahan bangunan candi yang dibalut dengan keindahan alam pegunungan.Selepas kompleks candi,jalanan berupa tanah padat,masih terasa landai dan pemandangan beruba hutan yang tidak terlalu rimbun.Setelah berjalan sekitar 70 menit,kami pun tiba di pos 1.Kami pun istirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga.

Pos 1-Pos 2 
     Setelah cukup istirahat,kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2.Track menuju pos 2 masih berupa tanah padat dengan kemiringan yang stabil,dengan pemandangan hutan yang lebih rimbun,hutan di jalur ini masih cukup terbuka.Kami melewati beberapa tanjakan dengan jalur menyempit.Setelah berjalan 1 jam,kami pun sampai di pos 2.Pos 2 ini memiliki area tanah datar yang cukup luas dan dapat menampung 4 tenda.Pos 2 ini bernama Brakseng berada pada ketinggian 2.050 mdpl.Saat berada di pos 2 ini nuansa mistis akan muncul karena keberadaan pohon besar yang dililit oleh kain.Di pos 2 kami hanya istirahat sebentar karena perjalanan dari pos 1 ke pos 2 tidak begitu menguras tenaga.

Pos 2-Pos 3
  Perjalanan menuju pos 3,track semakin menanjak,pemandangan lebih tertutup rapat,hutan didominasi oleh pepohonan yang mirip dengan Lamtoro,sesekali pohon-pohon tumbang akan menghadang perjalanmu.Dari pos 2 menuju pos 3 membutuhkan waktu 90 menit.Pos 3 adalah sebuah tempat bernama Cemoro Dowo,di sini ada sumber air dari pipa air yang dilubangi.Kami pun istirahat sebentar sambil mengisi persediaan air minum.Pos 3 berada di ketinggian 2.250 mdpl.

Pos 3-Pos 4 
     Setelah beristirahat di pos 3,kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 4.Track semakin menanjak,medan berupa tanah padat yang diselingi akar-akar pohon,pemandangan berubah menjadi sedikit terbuka.Namun,mendekati pos 4 hutan akan rimbun kembali.Waktu tempuh menuju pos 4 sekitar 80 menit.Kami pun tiba di pos 4 yang merupakan tanah datar yang berada di ketinggian 2.500 mdpl bernama Penggik atau Ondorante.Kami istirahat cukup lama dan mengeluarkan logistik kami,karena track semakin berat dan tenaga kami semakin habis.

Pos 4-Pos 5     
 
      Track menuju pos 5 sedikit santai dan banyak bonusnya.Pemandangan sepanjang perjalanan mata mu akan dimanjakan dengan pemandangan indah berupa hutan pinus dan padang sabana,sangat cocok dijadikan spot untuk hunting foto hehehe.Saat tracking menuju pos 5,teman saya tiba-tiba kakinya kram dan ia tidak bisa melanjutkan perjalanan.Kami pun memutuskan untuk berpisah.Saya dan 1 teman saya mekanjutkan perjalanan ke pos 5 untuk mendirikan tenda.Dan 1 teman saya menemani teman saya yang kram.Karena sudah cukup malam,kami pun memutuskan untuk mendirikan tenda di sabana kecil sebelum pos 5.Kami berdua bekerjasama mendirikan tenda akan segera selesai.Singkkat cerita,tenda pun sudah berdiri,kami segera menata barang-barang di dalam tenda.Setelah selesai,teman saya pun menyusul teman kami yang kram,karena merasa sangat capek saya pun tidak ikut menyusul dan lebih memilih beristirahat di tenda.Sudah cukup lama tetapi teman saya belum juga kembali ke tenda,saya khawatir.Beberapa saat kemudian,saya mendengar suara memanggil nama saya,lalu saya pun menyaut dan segera keluar dari tenda.Ternyata suara itu adalah suara teman saya yang tadi kram.Mereka berdua marah-marah kepada saya,karena perjanjian awal kita akan mendirikan tenda di pos 5,tetapi kenyataannya kami mendirikan tenda di sabana kecil sebelum pos 5.Mereka mengatakan bahwa mereka sudah naik sampai bulak peperangan dan teriak-teriak mencari saya dan teman saya.Akhirnya mereka kembali turun dan menemukan tenda saya di sabana kecil sebelum pos 5.Teman saya yang kram mengatakan bahwa rasanya ia merasa hampir mati.Saya langsung ketawa mendengar cerita mereka hahahaha kasian sih tapi lucu.Beberapa saat kemudian teman saya yang menyusul mereka pun datang,dan bercerita tentang perjalanannya saat turun mencari mereka.Mereka saling menyalahkan dan berdebat seru sekali wkwkwk.Debat pun selesai,dan kami mendirikan tenda lagi,karena 1 tenda tidak cukup untuk tidur 4 orang.Setelah selesai mendirikan tenda,kami pun memasak kemudian makan.Setelah selesai makan,kami pun langsung tidur karena sangat capek dan sudah larut malam.
     Keesokan paginya kami pun bangun sekitar pukul 04.00 WIB untuk melakukan summit attack,yaitu perjalanan menuju puncak.

Pos 5-Gupak Menjangan
     
     Track menuju Gupak Menjangan cukup menanjak,menaiki bukit,pemandangan masih berupa padang sabana yang luas.Setelah berjalan kira-kira 50 menit,kami pun sampai di Gupak Menjangan,kami disuguhi barisan pohon-pohon pinus yang sangat indah.Gupak menjangan merupakan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat indah,teduh dan sedikit terbuka.

Gupak Menjangan-Hargo Dalem

     Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni perbukitan di tengah-tengah padang sabana,sesekali pohon kami menjumpai pohon pinus.Kemudian jalan sedikit menanjak dengan pemandangan pohon Cantigi,menanandakan sudah dekat dengan pasar Dieng atau pasar Setan.

  Pasar Setan atau Pasar Dienng di Gunung Lawu terletak di lereng puncaknya.Yakni di jalur Candi Cetho,sebuah lahan datar yang ditumbuhi ilalang.Di Pasar Setan tersebut terkadang terdengar suara ramai seperti di pasar,dan konon katanya di Pasar Setan tersebut memang ada transaksi seperti halnya di pasar.Namun kegiatan tersebut tidak kasat mata dan hanya terdengar suaranya saja.
 Setelah berjalan kira-kira 40 menit,kami pun sampai di puncak Hargo Dalem,di sana terdapat petilasan Prabu Brawijaya dan warung Mbok Yem yang sangat legendaris.Yaitu sebuah warung tertinggi di Indonesia yang menyediakan berbagai macam makanan,termasuk pecel lele,dan aneka jenis minuman,termasuk es teh.Makanan yang sangat khas dari warung Mbok Yem adalah pecel.
















     Namun di pendakian kali ini saya belum beruntung,karena saat tiba di warung Mbok Yem,ternyata warungnya tutup.Mungkin Mbok Yem sedang mudik -__-.Karena saat saya kesana masih dalam suasana Idul Fitri.Padahal saya pengen sekali mencicipi pecel Mbok Yem dan menikmatinya di atas ribuan mdpl dengan view lautan awan dan beberapa gunung yang gagah.Mungkin saya harus ke Gunung Lawu lagi untuk mencicipi pecel legendarisnya Mbok Yem ;).

Hargo Dalem-Hargo Dumilah

     Jarak antara Hargo Dalem dan Hargo Dumilah memang tidak terlalu jauh,namun tracknya cukup sadis,membuat perjalanan ke Hargo Dalem terasa panjang.Waktu yang kami tempuh sekitar 30 menit perjalanan.Setelah sampai di puncak Hargo Dumilah,kami menemukan sebuah tugu.Dari puncak ini,kami dapat melihat gunung Merbabu,gunung Sumbing,dan gunung Sindoro.Kami pun antusian untuk berfoto,dan kami bertemu dengan pendaki dari daerah lain,yaitu pendaki dari daerah Nganjuk dan Tangerang.Kami pun saling memperkenalkan diri dan sedikit bertukar cerita tentang pengalaman kami.






    










  Setelah puas berfoto,kami pun memutuskan untuk segera kembali ke tenda,karena hari sudah cukup siang.Perjalanan turun tidak begitu lama seperti pada saat naik.Setelah sampai di tenda,kami pun segera memasak untuk makan siang.Kami pun sejenak menikmati pemandangan di sekitar tenda kami sambil ngobrol dan bertukar tawa.Karena semakin siang,kami pun segera berkemas untuk melakukan perjalanan turun.Sekitar pukul 12.00 WIB,kami pun memulai perjalanan kami.Perjalanan terasa ringan dan tidak begitu melelahkan.Sekitar pukul 17.00 WIB,kami pun sampai di basecamp Candi Cetho.Kemudian sampai di Karanganyar kami pun mampir makan karena kami cukup lapar wkwk dan itu sebagai tanda perpisahan kami dan semoga masih diberi kesempatan mendaki bersama di gunung lain:).

MERAPI

GUNUNG MERAPI


       Gunung Merapi merupakan saah satu gunung berapi yang ada di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian 2930 MDPL.Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman DIY dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah,yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat,Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur,serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.Gunung Merapi terletak berdampingan dengan Gunung Merbabu.Kawasan hutan di sekitar pincaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.Puncak Merapi yang terkenal adalah Puncak Garuda,tapi puncak Garuda itu telah hilang karena letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang merupakan bongkahan batu besar dengan bentuk mirip burung garuda.Salah satu ciri khas dari Gunung Merapi adalah pada saat terjadi letusan menghasilkan awan panas yang disebut wedus gembel oleh penduduk sekitar karena bentuk awan panasnya menyerupai bulu kambing/domba. 
          Walaupun gunung ini masih aktif dan disebut gunung terganas di dunia,namun Gunung Merapi hampir tidak pernah sepi dari pendaki.Jalur pendakian Gunung Merapi ada 3,yaitu via Babadan,via Kineharjo,dan via Selo.Namun semenjak Gunung Merapi meletus pada tahun 2010,jalur Babadan dan Kineharjo ditutup,dan sekarang hanya tersisa jalur Selo.
          Pada Mei 2018 saya melakukan pendakian ke 3 saya ke Gunung Merapi.Saya memilih Gunung Merapi karena gunungnya tidak terlalu tinggi dan jaraknya cukup dekat dengan rumah saya.Saya melakukan pendakian melalui jalur Selo.Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB bersama teman-teman saya.Belum sampai basecamp,saat sampai di daerah Boyolali,kami sudah ehujanan dan hujannya cukup seras.Kami pun memutuska untuk berhenti memakai jas hujan.Kami tiba di basecamp Barameru sekitar pukul 10.30 WIB.Setelah sampai basecamp kami pun istirahat dan melakukan registrasi sembari menunggu hujan reda.Hujan cukup awet,pendakian terpaksa kami tunda.Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB,kami pun memutuskan untuk memulai pendakian kami ditemani dengan rintik hujan lengkap dengan kabut dan hawa dinginnya.

BASECAMP-POS 1
     Perjalanan dari basecamp menuju pos 1 memakan waktu sekitar 2-3 jam.Track Merapi didominasi oleh batuan besar,kami pun perlahan melangkahkan kaki kami menyusuri rimba Merapi.Jalurnya belum begitu terbuka (kanan kiri jalur masih tertutup tumbuhan).Selama perjalanan kami pun tidak banyak bertemu dengan pendaki lain.Setelah kurang lebih 1 jam berjalan,kami pun menemukan pos bayangan.Dimana terdapat shelter untuk istirahat.Kami pun istirahat cukup lama untuk minum dan mengumpulkan tenaga.Setelah tenaga terkumpul,kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 1.Sekitar pukul 15.00 WIB,kami tiba di pos 1.Di pos 1 kami bertemu pendaki lain dari berbagai daerah,antara lain pendaki dari Yogyakarta dan Jakarta.Kami pun saling berkenalan lalu bercerita-cerita sambil makan logistik yang kami bawa.


POS 1-POS 2
      Setelah cukup istirahat di pos 1,kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 2.Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1,5 jam.Kami tiba di pos 2 sekitar pukul 17.00 WIB.Pos 2 ini merupakan area camp dan kami pun memutuskan untuk mendirikan tenda di sini.Kami pun segera mendirikan tenda agar segera bisa makan dan istirahat.Setelah selesai mendirikan tenda,kami pun mengeluarkan semua barang dari carrier dan ditata di dalam tenda kemudian bersih-bersih badan.Setelah selesai kami pun makan.Kami masak di luar tenda,tapi tiba-tiba beberapa monyet datang menghampiri tenda kami.Untung saja saya menyadari hal itu saat mereka masih jauh dari tenda kami.Kami pun langsung menutup tenda dan lanjut memasak di dalam tenda.Monyet-monyet itu tetap nangkring di pohon depan tenda kami,da lama-lama mereka pergi dengan sendirinya.Setelah selesai makan,kami pun bercerita di dalam tenda.Saat sedang asik bercerita,tiba-tiba ada sekelompok pendaki yang hendak mendirikan tenda di samping teda kami.Teman saya pun keluar dengan niat membantu mereka,dan saya pun tidur di dalam tenda hehehe.Mereka adalah 5 remaja cowok kelas 2 SMK pendaki dari Tangerang.Mereka pun mengajak kami untuk summit bersama.Dan kami pun janjian bangun jam 03.30 untuk mulai summit.Malam telah tiba,kami pun beristirahat mengumpulkan tenaga untuk summit keesokan hari.
        

POS 2-PASAR BUBRAH    
Pagi pun telah tiba.Kami bangun pukul 03.30 dan summit bersama tetangga sebelah :v.J alur yang kami lewati masih berupa batuan,mulai dari batuan kecil hingga batuan besar.Perjalanan dari pos 2 menuju Pasar Bubrah memakan waktu sekitar 1,5 jam.Kami pun tiba di Pasar Bubrah sekitar pukul 05.15 WIB.Duduk istirahat sejenak sembari menunggu sunrise dan menikmati ciptaan Tuhan yang begitu luar biasa.Saat sunrise,kami pun mengabadikan moment tersebut melalui potretan kamer,rekaman ingatan,dan mata.Cuaca sangat bersahabat begitu cerah tanpa kabut,Gunung Merbabu pun terlihat sangat jelas,karena memang kedua gunung ini letaknya sangat dekat.




   
   Pendakian kali ini kami memutuskan untuk langsung kembali ke tenda dan tidak melakukan summit sampai puncak.Hal ini karena saya merasa belum siap summit karena track summit berupa pasir.Saat itu saya ke Pasar Bubrah cuma memakai sandal jepit,karena sepatu saya alasnya kebuka semacam mulut buaya hahahaha.Kami pun segera kembali ke tenda.Dari Pasar Bubrah ke tendsa memakan waktu sekitar 45 menit,kami pun sampai di tenda pukul 10.00 WIB.Setelah sampai tenda,kami masak mie isntan dan kopi.Kami pun makan bersama dengan tetangga seblah (5 cowok SMK dari Tangerang).
     Selesai makan,kami pun segera packing untuk pulang.Kami bersama 5 pendaki dari Tangerang pun turun bareng.Kami mulai tracking dari pos 2 sekitar pukul 12.00 WIB.Perjalanan turun tidak begitu berat dan tidak begitu menguras tenaga.Tapi tetap saja sesekali kami istirahat sejenak untuk minum,ngemil dan mengumpulkan tenaga.Setelah kurang lebih 3 jam berjalan,kami pun sampai di basecamp Barameru.Kami pun istirahat serta membersihkan badan dan membeli beberapa pernak-pernik untuk kenang-kenangan.Pukul 16.00 WIB kami pun memutuskan untuk pulang.
      Pendakian kali ini semakin menambah pengetahuan dan pengalaman saya.Semakin meyakinkan saya bahwa gunung adalah tempat ternyaman untuk melepas penat dari kehidupan perkotaan.Hal yang terlihat menyenangkan tapi sebenarnya butuh perjuangan ;).

Rabu, 09 Januari 2019

MERBABU

GUNUNG MERBABU




Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.142 mdpl.Secara administratif Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang di sebelah barat,Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,serta Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara.
Gunung Merbabu memiliki beberapa jalur pendakian,berikut jalur pendakian Gunung Merbabu yang bisa dijadikan titik awal menikmati pesona alam ini:
1    1.      Jalur pendakian Selo,Boyolali
2    2.      Jalur pendakian Tekelan,Kopeng,Salatiga
3    3.      Jalur pendakian Suwanting,Magelang
4    4.      Jalur pendakian Wekas,Magelang
5    5.      Jalur pendakian Chuntel,Magelang
Sebenarnya masih ada satu jalur pendakian yang jalurnya dekat dengan jalur pendakian Selo.Namun jalur ini belum resmi,jadi retribusi yang ditarik kepada para pendaki akan masuk ke kantong pribadi.Jalur pendakian Gancik ini mempunyai rute yang singkat.
Di sini saya akan membahas sedikit tentang jalur pendakian Selo,karena saya baru melakukan pendakian via Selo ;).

Pada bulan Maret 2018 saya melakukan pendakian kedua saya,yaitu di Gunung Merbabu.Saya berangkat dengan 2 teman saya.Kali ini kami mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Selo.Kami berangkat dari rumah saya sekitar pukul 08.00 WIB.Kami berangkat ber 2 karena teman saya yang satu rumahnya di Jogja.Kami berdua tiba di basecamp Pak Bari sekitar pukul 10.00.Lalu bertemu dengan teman saya dari Jogja yang datang lebih dulu.Setelah tiba di basecamp kami pun istirahat sambil ngobrol dengan pendaki-pendaki lain.
   Jalur pendakian Selo berada di Dusun Pakis,Desa Tarurabatangg,Kecamatan Selo,Kabupaten Boyolali.Ada 3 basecamp yang terdapat di jalur Selo.Basecamp yang menjadi favorit para pendaki adalah basecamp Pak Bari.


       Jalur pendakian via Selo ini menjadi jalur favorit para pendaki.Pendakian Gunung Merbabu via Selo dimulai dengan travk yang landai.Ada tempat pembakaran sampah-sampah plastik yang dibawa oleh para pendaki atau relawan sampah yang dengan kemauan mereka sendiri memungut sampah yang berserakan di gunung.
     Saat akan melakukan pendakian tiba-tiba turun hujan.Kami pun menunda pendakian.Setelah satu jam,hujan sudah agak reda,kami pun mulai melakukan pendakian sekitar pukul 11.00 WIB dengan kondisi masih gerimis.Karena kebetulan saat kami melakukan pendakian ini pada musim hujan.Setelah melakukan registrasi,kami pun mulai tracking ditemani rintik hujan dan hawa yang cukup dingin.Track yang landai terus berlanjut hingga pos 1.Di sinilah kawanan kera berkeliaran kesana kemari dan melirik-lirik manja,siapa tahu ada pendaki yang sedang lengah membawa makanan yang bisa mereka ambil.Perjalanan dari titik pemberangkatan sampai pos 1 membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
       Karena kondisi hujan dan track lumpur sangat licin,perjalanan kami pun tidak sesuai estimasi waktu,yaitu sekitar 2 jam.Setelah sampai di pos 1,kami pun beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga.Meskipun sebelumnya kami sudah sering istirahat.Karena saya berprinsip tidak usah terburu-buru untuk mencapai puncak,cukup berjalan perlahan dan nikmati perjalanan.


        Lanjut dari pos 1 menuju ke pos 2.Jalan sudah dihiasi dengan tanjakan yang menggemaskan.Memang membutuhkan tenaga ekstra untuk melewati setiap tanjakannya.Tak usah terburu-buru untuk segera sampai.Jika lelah,istirahat saja dulu,kumpulkan .Nikmati setiap langkah kaki menyusuri belantara merbabu.Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 membutuhkan waktu 45 menit.Lagi-lagi estimasi waktu tidak sesuai dengan perjalanan kami,yaitu kurang lebih 1 jam.Di tengah-tengah perjalanan Anda akan bertemu dengan pos bayangan yang bisa digunakan untuk melepas lelah.Dari pos bayangan ini,Anda akan bertemu dengan bebatuan besar dan beberapa akar pohon yang menjalar.Apabila Anda ingin beristirahat,usahakan jangan duduk.Tetaplah berdiri sembari mengatur nafas.

     
       Dari pos 2 menuju ke pos 3 menempuh waktu perjalanan sekitar 45 menit.Tracking semakin menanjak dan menggemaskan.Jarak dari pos 2 menuju pos 3 sebenarnya cukup dekat.Namun karena track yang cukup menantang,maka waktu tempuhnya cukup lama.Dari pos 2 menuju pos 3 kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam.Iya,jauh dari estimasi,karena tenaga kami mulai habis dan hujan yang semakin deras.


        Sampailah di pos 3,sebuah pos dimana Anda bisa mendirikan tenda karena pos 3 adalah camp area.Dari pos 3 Anda bisa melihat gagahnya Gunung Merapi.Di sini banyak pendaki yang mendirikan tenda karena areanya cukup luas dan datar sehingga nyaman untuk mendirikan tenda.Karena kebanyakan pendaki enggan membawa beban berat untuk menuju ke puncak.Hal ini karena mulai dari pos 3 menuju sabana 2 jalurnya lebih menggemaskan dan lebih menguras tenaga dari jalur sebelumnya.Sehingga banyak pendaki memilih bermalam di pos 3 dan melanjutkan perjalanannya di keesokan harinya.Kami tiba di pos 3 sekitar puku 15.00 WIB.Karena waktu masih sore dan kami rasa kami masih sanggup untuk melakukan pendakian,maka setelah istirahat di pos 3,kami melanjutkan perjalanan ke pos 4 atau sabana 1 Merbabu.Estimasi waktu dari pos 3 menuju pos 4  kurang lebih 45 menit.Dari pos 3 menuju pos 4 sama penuh dengan tanjakan dan sama sekali tidak ada jalanan landai.Di jalur ini kami bertemu dengan para pendaki yang kotor dengan lumpur.Wajar saja,karena masih hujan jalurnya penuh dengan lumpur dan licin.Jadi ya terpaksa para pendaki harus bernostalgia dengan masa kecil mereka yaitu dengan prosotan :v. Dari pos 3 ke pos 4 kami tempuh dengan waktu hampir 2 jam.













      Saya sangat lega saat sudah sampai di sabana 1,karena itu berarti saya akan segera istirahat :v.Kami pun mencari tempat untuk mendirikan tenda.Kami pun segera mendirikan tenda karena kami sudah sangat capek dan yang pasti lapar hehehehe.Setelah tenda jadi,kami pun segera merapikan barang-barang bawaan kami ke dalam tenda.Dan bersih-bersih tubuh.Setelah selesai,kami pun memasak.Menu istimewa saat di gunung pun menjadi andalan,yaitu mie instan dan secangkir kopi.Cuaca sangat mendukung untuk menikmati menu istimewa tersebut.Ditemani dengan canda dan tawa,dan bercerita tentang apa yang kami rasakan selama pendakian.Setelah selesai makan,kami pun langsung tidur.Saya tidak bisa tidur dengan nyenyak,karena cuaca sangat dingin.Meskipun sudah memakai jaket,sarung tangan,kaos kaki double,sarung dan sleeping bag pun masih tetap dingin.Tidak masalah tidak bisa tidur nyenyak,yang penting bisa istirahat.Pukul 20.00 WIB saya dan teman-teman saya pun sepakat untuk membuat kopi dan memasak mie.Berhubung sama-sama tidak bisa tidur,kami pun sepakat untuk bermain ludo (sebuah game yang ada di android).Agar permainan semakin seru,yang kalah akan diberi hukuman yaitu meminum kopi yang menurut kami rasanya tidak enak dan sangat aneh.Di awal permainan,saya sangat beruntung karena selalu meang hehehe.Tapi sialnya,di akhir permainan saya beberapa kali kalah dan terpaksa minum kopi yang rasanya sangat aneh itu.Arghhhh memang menyebalkan -_-. Tapi bukan menjadi masalah,menurut saya hal sederhana seperti itu lah yang membuat saya sangat nyaman dan bahagia saat di ketinggian.
        Kami membuka tenda dan melihat pemandangan di depan tenda kami.Jutaan lampu menghiasi bentang alam di depan kami,sangat indah.Pemandangan yang jarang sekali dilihat oleh mata saya.Namun karena cukup dingin dan sudah larut malam,kami pun memutuskan untuk tidur agar besok tidak kesiangan untuk summit menuju puncak.

Milkyway Gunung Merbabu


        Keesokan harinya,teman saya dari Jogja bangun pukul 02.00 WIB,lalu membangunkan saya dan teman saya.Karena masih sangat dingin dan ngantuk,saya dan teman saya pun memutuskan untuk summit pukul 04.00 WIB dan kami pun lanjut tidur.Teman saya dari Jogja pun tetap summit sendiri.Kami pun bangun pukul 04.00 WIB,kemudian kami pun berniat untuk summit.Sebelum puncak,kami harus melalui pos 5 (Saba 2).Dari pos 4 menuju pos 5 kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam.Kami tiba di pos 5 (Sabana 2) sekitar pukul 05.00 WIB,sembari menunggu sunrise,kami pun duduk santai sambil bercerita dan menikmati ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa.Gagahnya Gunung Merapi pun sangat jelas dari sabana 2 Merbabu.Dan saat yang ditunggu-tunggu pun tiba,mentari mulai memperlihatkan keindahannya,saya pun antusias untuk berfoto hehehe.

Pos 5

Sunrise Sabana 2














Sabana 2 Merbabu













   












     Karena kabut dan gerimis,kami pun mengurungkan niat untuk summit sampai puncak.Kami pun memutuskan untuk kembali ke tenda.Saat sampai di area camp sabana 2,kami bertemu dengan rombongan pendaki dari daerah lain (saya lupa nama daerahnya wkwk).Dan kami pun saling sapa,berkenalan dan foto bareng.
















      Saya dan teman saya pun ditawari untuk makan bersama,namun karena kami buru-buru pulang maka sdengan terpaksa kami menolak tawaran mereka.Setiap kami melewati tenda dan menyapa pendaki lain,kami selalu ditawari untuk makan atau sekedar ngopi.Itulah tradisi para pendaki yang menunjukkan bahwa mereka peduli dengan orang lain.Setelah sampai tenda,teman saya yang melakukan summit juga sudah sampai tenda.Kami pun segera masak karena tadi pagi kami tidak sarapan,hanya makan roti dan minum susu kotak.Setelah makan dan beristirahat,kami pun segera packing untuk kembali turun.Kami dari pos 4 (sabana 2) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pos 4 (Sabana 1)


        Lagi-lagi perjalanan turun kami ditemani rintik hujan dan kabut lengkap dengan hawa dinginnya.Dengan satu kantong trashbag,kami pun melakukan tanggungjawab kami sebagai penggiat alam,yaitu membersihkan sampah dari Gunung Merbabu,ya meskipun tidak semua sampah bisa kami angkut.Setidaknya kami sedikit peduli dengan alam kita.Singkat cerita,kami pun tiba di basecamp sekitar pukul 15.00 WIB.Perjalanan turun jauh lebih singkat dari perjalanan naikKarena beban carrier kami sudah berkurang.Dan jalanan turun,kami pun bernostalgia dengan masa kecil kami seperti para pendaki yang saya temui kemaren.Sesekali prosotan karena takut tergelincir :v.Setelah bersih-bersih dan cukup istirahat di basecamp,kami pun pulang.
         Perjalanan kali ini sangat berkesan bagi saya,memberikan banyak pengalaman dan pelajaran untuk saya.Saya semakin yakin bahwa gunung adalah satu tempat dimana saya mendapatkan banyak hal.Meskipun capek dan kotor,tapi menurut saya ini adalah hal yang paling menyenangkan di hidup saya.Saya merasa sangat beruntung bisa menikmati apapun yang ada di ketinggian,karena tidak semua orang bisa merasakan hal demikian.
           Sampai sini dulu yaa sedikit cerita dari saya,sampai bertemu di perjalanan saya selanjutnya :).............