Kamis, 27 Desember 2018

Break Even Point (BEP)


Break Even Point (BEP)

1.      Pengertian BEP
BEP adalah suatu keadaan atau titik dimana perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian.Break event point digunakan untuk menganalisis berapa banyak jumlah barang yang diproduksi atau berapa banyak uang atau laba yang harus diterima untuk mencapai titik impas atau kembalinya modal.Hal-hal yang perlu diketahui dalam penentuan BEP atau titik impas:
·         Tingkat laba yang menjadi target dalam suatu periode.
·         Kapasitas produksi yang tersedia.
·         Besarnya biaya yang harus dikeluarkan,seperti biaya tetap dan biaya variabel.
2.      Komponen Break Event Point (BEP)
a)      Fixed Cost
Komponen ini termasuk dalam bioaya tetap atau konstan,jika adanya kegiatan produksi ataupun tidak sedang berproduksi.
b)      Variabel Cost
Komponen ini bersifat dinamis.Variabel cost disebut biaya per unit,yang bergantung pada tingkat volume produksinya.Jika produksi meningkat,maka variabel cost juga akan meningkat.
c)      Selling Price
Selling price adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
3.      Rumus Break Even Point (BEP)
a)      Dasar Unit
Cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk mendapatkan titik impas:

                  BEP(unit)=FC/(P-VC)
Keterangan:
      BEP(unit)        : Dasar unit
      FC                   : Fixed Cost
      P                      : Harga jual per unit
      VC                  : Variabel Cost
b)      Dasar Penjualan
Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:

                  BEP(Rupiah)=BEP(Unit)*P
Keterangan:
BEP(Rupiah)         : Dasar penjualan
BEP(Unit)             : Dasar Unit
P                            : Harga jual per unit


4.      Cara Menghitung Break Even Poin (BEP) Di Ms. Excel
1) Buatlah tampilan untuk memasukkan fixed cost,variable cost,dan price dari produk.Anda bisa menampilkan rumus BEP di sebelah kanannya untuk memudahkan menghitung.
2)      Format semua sel untuk cost dan price tersebut,kemudian atur format uang rupiah.
3)      Masukkan nilai BEP unit dengan menggunakan rumus kemudian enter.
4)      Untuk BEP rupiah,kalikan BEP unit dengan price kemudian enter.
5)      BEP unit dan rupiah pun akan muncul atau terbuat.
6)      Kemudian buat tabel untuk  memplot BEPnya.Tabel ini dapat dikostumisasi inkremen unitnya dan berisi 6 kolom,yaitu unit terjual,fixed cost,total cost,variabel cost,penjualan/sales dan profit.Buat unit terjual,Awalnya 0 (nol),kemudian di bawahnya ditambahkan 0 dengan inkremen unit.Inkremen ini diberi tanda dolar agar referensinya absolut.
7)      Maka hasilnya akan terlihat.Unit akan ditambahkan dengan inkremennya.
8)      Unit yang terjual akan bertambah sepanjang kolom yang ada dengan mendrag ke bawah.
9)      Untuk FC,acuhkan ke tabel bawah FC dimana referensinya dibuat absolut dengan tanda dolar.
10)  Drag ke bawah,hingga terlihat fixed cost berapapun unitnya yang terjual.
11)  Untuk variabel cost,bisa mengalikan VC di form pertama dengan unit yang terjual.Untuk VC dari awal diberi tanda dolar absolut.
12)  Kemudian drag rumus ke bawah.Maka akan terlihat semua hasil VC.
13)  Kemudian buat rumus untuk total cost,yaitu penjumlahan diantara variabel cost dan fixed cost untuk unit produk yang terjual.
14)  Drag ke bawah.
15)  Kemudian membuat nilai total penjualan (sales).Dimana sales adalah perkalian antara unit dengan price.Dimana price dibuat absolut dengan tanda dolar.
16)  Drag rumus ke bawah.
17)  Terlihat total cost bertambah sesuai dengan pertambahan unit,dan sales pun bertambah jika unit bertambah.
18)  Kemudian hitung profit,yaitu dengan rumus sales dikurangi dengan total cost.
19)  Profit diawali dengan negatif (rugi),hingga pelan-pelan akan positif (laba). Nilai 0 adalah nilai saat BEP.
20)  Anda bisa mengubah nilai inkremen unit untuk melihat dengan skala yang lebih pendek atau lebih panjang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar